RSS

3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

 AKSINYATA

PEGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

MENCIPTAKAN KELAS IMPIAN UNTUK MENAMBAH KENYAMANAN DAN  SEMANGAT DALAM BELAJAR

(CGP 4 – Sragen – Atik Suparyati) 

 

A. FACT

1. Latar Belakang

Konsep Pendidikan Nasional di Indonesia menempatkan aspek lingkungan sebagai tempat untuk berkontribusi dalam pendidikan bagi anak. Dimana aspek lingkungan ini dibagi menjadi tiga yakni lingkungan keluarga, lingkungan perguruan/sekolah dan lingkungan masyarakat. Konsep ini dikemukakan oleh bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara. Konsep yang beliau kemukakan kita kenal dengan Tri Pusat Pendidikan. Ketiga pusat Pendidikan tersebut memiliki peranan penting yang seimbang dalam keberhasilan pendidikan dan saling terkait satu dengan lainnya. Ketiganya menungjang sukses dan tidaknya proses pembelajaran bagi anak.

Dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan guru tentunya akan semakin tertanam konsep yang baik jika di dukung dengan tempat belajar yang memadai indah dan menyenangkan. Tempat belajar yang nyaman  membantu siswa mencapai tujuan  dan proses pembelajaran dengan baik dan menyenangkan. Tempat belajar dapat berupa desain kelas,interior kelas, aktivitas dan lingkungan. Lingkungan nyaman  dapat meningkatkan motivasi siswa karena mereka akan lebih nyaman dan semaangat dalam belajar. Selain  lingkungan nyaman merupakan salah satu aset penting dari pemetaan kekuatan dalam mendukung pembelajaran. Aset yang digunakan secara maksimal dalam hal ini adalah aset kelas yang nyaman akan meningkatkan kompetensi siswa dalam proses belajar.

Belajar dari kelas yang nyaman  yakni dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid ini sama halnya sebagai pembelajaran berbasis lingkungan yang mengarah kepada pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan belajar siswa sebagai tempat belajar yng menyenangkan. Tentunya Guru dapat mengaitkan antara materi yang akan diajarkan dengan kenyataan yang ada di sekitar lingkungan sekolah, sehingga murid akan membuat hubungan antara materi dengan pengalaman yang ia terima dan dapat pula membuat hasil dari keterhubungan tersebut seperti membuat kelas impian dari apa yang dipelajari, atau bahkan konsep yang baru yang dapat mengkonstruksi pengetahuan siswa lebih lanjut.

SMK Negeri 1 Gesi merupakan Sekolah Menengah Pertama yang berlokasi di Kota Sragen. Yang didukung oleh Pendidik dan Tenaga Pendidikan yang lengkap, sekolah yang ramah anak, masyarakat yang mendukung pembelajaran serta lingkungan alam maupun lingkungan sekitar sekolah yang mendukung proses belajar mengajar. Potensi lingkungan baik alam maupun masyarakat yang berkembang di sekitar sekolah menjadi modal yang sangat berharga bagi murid untuk mengembangkan segala potensi yang ia miliki.

Pembelajaran akan semakin optimal ketika dalam pembelajaran siswa tidak hanya mendapat pengalaman bermakna dari guru namun juga dari sesama siswa 

Berdasarkan latar belakang tersebut memunculkan ide untuk membuat program yang berdampak pada murid yaitu Menciptakan kelas Impian. Melalui program ini, murid akan diajak menciptakan kelas impian mereka sendiri sesuai dengan kesenangan dan ide mereka. Dimana dengan kegiatan pembelajaran seperti ini diharapkan anak dapat  semangat belajar dan lebih kompak dalam membuat kelas impian secara secara bersama-sama sesuai dengan ide kreatif mereka yang ada sehingga secara kebutuhan belajar akan terpenuhi dan tak kalah pentingnya akan memunculkan ide kreatif mereka

 

2. Kegiatan Aksi Nyata

Peran lingkungan sekolah dan kelas impian yang nyaman yang ada di sekitar SMK N 1 Gesi sangatlah besar. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mencoba membuat sebuah program yang berdampak pada murid yaitu menciptakan kelas impian untuk menambah kenyamanan dan semangat dalam belajar. Dalam kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap mandiri, kolaboratif dan peduli terhadap lingkungan sebagai tempatr belajar dalam diri murid, melatih jiwa kepemimpinan dan kepedulian sesama murid serta bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar

program yang berdampak pada murid yaitu menciptakan kelas impian untuk menambah kenyamanan dan semangat dalam belajar  dengan alur BAGJA seperti berikut:

a. Buat Pertanyaan

· Menggali cita-cita dan harapan murid terhadap suasana/lingkungan kelas impian;

· Melibatkan murid untuk menginventarisasi kekuatan dan potensi yang dimiliki.







 b. Ambil Pelajaran

· Meminta murid mengidentifikasi hal-hal yang disukai dan tidak disukai dari lingkungan kelasnya;

· Meminta murid melihat contoh tata ruang kelas yang baik dan nyaman di media internet.

. 






c. Gali Mimpi

· Menanyakan pendapat kepada setiap murid tentang kondisi kelas yang menyenangkan bagi mereka;

· Membuat rancangan pengaturan kelas

 




d. Jabarkan Rencana

· Membuat capaian target yang realistis untuk setiap murid

Meminta murid merencanakan jadwal pengaturan ruang kelas

Membagi tugas murid dalam pengaturan lingkungan kelas

 




 

e. Atur Eksekusi

· Membuat kelas impian untuk murid untuk  meningkatkan kenyamanan kelas sehingga  meningkatkan semangat dalam proses  pembelajaran



 

 

3. Hasil Aksi Nyata

Program yang berdampak pada murid yaitu menciptakan kelas impian untuk menambah kenyamanan dan semangat dalam belajar dilakukan dalam rentang waktu 4 minggu. Kegiatan diawali dengan koordinasi dan penyampaian program kepada Kepala Sekolah dan rekan guru. Kegiatan selanjutnya mengundang wali siswa sebagai bentuk sosialisasi kegiatan yang dilanjutkan pemetaan kelompok siswa serta penyampaian program.

Program yang berdampak pada murid yaitu menciptakan kelas impian untuk menambah kenyamanan dan semangat dalam belajar yang mana memusatkan pembelajaran lingkungan sebagai pusat siswa berkegiatan maka diadakan pula sosialisasi kegiatan terhadap masyarakat sekitar lingkugnan sekolah

Kegiatan ini dilakukan kelas X, XI dan XII di SMK N 1 Gesi yang disesuaikan dengan materi/tema yang diajarkan seperti di kelas. Seni kreatif jurusan desain komunikasi visual

 

B. Feeling (Perasaan)

Perasaan saya Ketika melakukan aksi nyata program yang berdampak pada murid yaitu menciptakan kelas impian untuk menambah kenyamanan dan semangat dalam belajar penulis merasa tertantang dan ada pula rasa khawatir program tidak berjalan sesuai apa yang direncanakan. Lingkungan di sekitar sekolah dan siswa sangatlah menopang proses pembelajaran nyata yang natinya dapat membangun fondasi Pendidikan anak. Karena program kelas impian ini membutuhkan banyak pihak yang terkait untuk mensukseskan jalannya program.

Program yang dijalankan kurang lebih selama 4 minggu ini ternyata setelah dilaksanakan mendapat hasil yang memuaskan karena pada awal ada rasa was-was dan khawatir namun pada prosesnya semua pihak dapat mendukung program yang direncanakan.

 

C. Findings (Pembelajaran)

Pembelajaran yang saya dapat dari program yang berdampak pada murid yaitu menciptakan kelas impian untuk menambah kenyamanan dan semangat dalam belajar yaitu saya semakin sadar bahwa lingkungan berperan penting dalam proses pembelajaran siswa baik secara langsung maupun tidak langsung, kemampuan saya berkoordinasi dengan Kepala sekolah rekan guru dan stake holder terkait mulai meningkat sehingga ada rasa percaya diri untuk mengaktualisasi apa yang menjadi program bagi murid. Setiap program yang dilaksanakan menggunakan alur BAGJA dan melaksankan MELR (Monitoring, Evaluasi, Learning dan Reporting) Serta menerapkan Manajemen Resiko dalam setiap program yang dilaksankan.

D. Future (Penerapan ke depan)

Beberapa rencana kegiatan yang akan diterapkan kedepan agar program yang dilaksanakan dapat diterapkan di kegaitan yang lain ataupun sebagai tambahan pengalaman bagi penulis yakni :

1. Program yang berdampak pada murid yaitu menciptakan kelas impian untuk menambah kenyamanan dan semangat dalam belajar yang dilaksanakan kelas X, XI dan XII di SMK N 1 Gesi akan sekolah kami rencanakan dan terapkan di seluruh kelas yang ada.

2. Kegiatan yang dilakukan akan semakin optimal jika menggunakan rentang waktu minimal satu semester dikarenakan menyesuaikan tema/sub tema yang ada di setiap kelasnya.

3. Kegiatan ini akan berjalan berkelanjutan dengan menerapkan Monitoring dan Evaluasi yang beriringan karena sumber belajar lingkungan siswa sangatlah mendukung proses pembelajaran siswa.

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3.3.a.9. Koneksi Antarmateri - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

 Panduan Pertanyaan untuk membuat Koneksi Antar materi:

·Hal-hal menarik yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan bagaimana benang merah yang bisa Anda tarik dari keterkaitan antarmateri yang diberikan dalam modul 3.3?

  Apakah kaitan antara pemetaan sumber daya dengan perencanaan program sekolah yang berdampak pada murid? 

·Adakah materi dalam modul lain/paket modul lain yang berhubungan dengan materi dalam modul 3.3. ini? Jabarkanlah jika ada. 

· Bagaimana kaitan dari semua materi tersebut dengan peran Anda sebagai guru penggerak?

 

Nama CGP : Atik Suparyati,S.Kom

Instansi : SMK N 1 Gesi

 


Koneksi Antar Materi Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Pada Murid

Setiap sekolah pasti memiliki sumber daya yang dapat dimaksimalkan penggunaanya dengan tujuan untuk tercapainya keberhasilan dalam sebuah program sekolah yang berdampak pada murid.

 Program sekolah yang berdampak pada murid merupakan program yang memaksimalkan penggunaan sumber daya di sekolah untuk mengembangkan potensi siswa. Program ini harus dikelola dengan baik mulai dari tahapan perencanaan program, pelaksanaan program dan evaluasinya.

Ciri-ciri program sekolah yang berdampak pada murid :

1.      Melibatkan murid secara aktif

2.      Menimbulkan efek positif pada murid

3.      Menggunakan sumber daya sekolah untuk mendukungnya

 Perencanaan program adalah langkah awal yang harus ditempuh sebelum menjalankan sebuah program. Tujuannya, agar program tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan harapan.

 Dalam rangka mendukung keterlaksanaan program, perlu adanya kerjasama oleh semua pihak. Di sinilah tahapan BAGJA dapat diterapkan. BAGJA adalah sebuah tahapan yang menggunakan paradigma inkuiri apresiatif, yaitu pendekatan kolaboratif dalam melakukan perubahan yang berbasis kekuatan asset yang dimiliki.

 

 

MELR (Monitoring,Evaluation,Learningand Reporting)

Monitoring

Adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengawasan dan pengendalian kegiatan yang dilaksanakan, untuk umpan balik pelaksanaan kegiatan yang sedang berjalan. Pengawasan dilakukan dengan melihat langsung pelaksanaan kegiatan. Tujuannya, untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan dengan keberhasilan program.

 

Evaluation

Evaluasi merupakan proses pengukuran hasil yang dicapai dibandingkan sasaran yang telah ditentukan sebagai bahan penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan

Prinsip evaluasi:

·                     Menyeluruh

·                     Berkesinambungan

·                     Objektif

·                     Hasil evaluasi dapat digunakan sebagai penghargaan bagi yang berhasil dan merupakan pendorong bagi yang belum berhasil

 Cara melakukan evaluasi yaitu dalam bentuk kuantitatif sesuai dengan monitoring yang dilakukan

Teknik evaluasi antara lain:

·                     Observasi langsung di sekolah

·                     Isian instrument pengamatan

·                     Wawancara

·                     Peran serta

 

Learning

Dr Roger Greenaway seoarang ahli di bidang pelatihan guru dan sebagai fasilitator merancang kerangka kerja pembelajaran (Learning) melalui empat tingkat model.

Keempat F adalah:

·                     Fact (Fakta ): Catatan objektif tentang apa yang terjadi

·                     Feeling (Perasaan): Reaksi emosional terhadap situasi

·                     Finding (Temuan): Pembelajaran konkret yang dapat diambil dari situasi tersebut

·                     Future (Masa Depan): Menyusun pembelajaran digunakan di masa depan

 

Reporting

Reporting atau laporan adalah media bagi pimpinan untuk menginformasikan atau memberikan masukan untuk setiap pengambilan keputusan yang diambilnya. Lapran yang dibuat harus akurat, lengkap, dan objektif. 

Laporan merupakan dokumen yang berupa produk akhir dari suatu kegiatan.

MANAJEMEN RISIKO

Risiko merupakan sesuatu yang memiliki dampak terhadap pencapaian tujuan organisasi. Beberapa tipe risiko di lembaga pendidikan, meliputi:

·                Risiko Strategis, merupakan risiko yang berpengaruh terhadap kemampuan organisasi mencapai tujuan

·                Risiko Keuangan, merupakan risiko yang mungkinakan berakibat berkurangnya aset

·                Risiko operasional, merupakan risiko yang berdampak pada kelangsungan proses manajemen

·                Risiko pemenuhan, merupakan risiko yang berdampak pada kemampuan proses dan prosuderal internal untuk memenuhi hokum dan peraturan yang berlaku

·                Risiko Reputasi, merupakan risiko yang berdampak pada reputasi dan merek lembaga. (Prince watercoper, 2003)

 

Adapun tahapan manajemen risiko adalah sebagai berikut:

·                     identifikasi jenis risiko,

·                     pengukuran risiko,

·                     melakukan strategi dalam pengendalian risiko

·                     melakukan evaluasi terus-menerus, maju dan berkelanjutan

Hasil pemetaan sekolah dijadikan dasar untuk melihat aset-aset atau kelebihan sekolah. Sumber daya sekolah bisa dimanfaatkan untuk membuat program yang berdampak pada murid. Dengan demikian, sekolah telah menjalankan inkuiri apresiatif dengan memaksimalkan kekuatan sekolah dengan membuat program melalui langkah BAGJA.

 

Kaitan Modul 3.3 (Pengelolaan Program yang Berdampak Pada Murid) dengan Modul Sebelumnya

 

 

 

Kaitan Dengan Modul 1.1 (Filodofi KHD)

Program sekolah yang berdampak pada murid dapat mendukung terwujudnya merdeka belajar dan memfasilitasi pengembangan potensi murid agar tumbuh kembangnya maksimal sesuai kodrat alam dan kodrat jaman.

 

Kaitan Dengan Modul 1.2 (Nilai dan Peran Guru Penggerak)

Visi dan peran guru penggerak mendukung dalam menciptakan perencanaan program yang berdampak pada murid.

 

Kaitan Dengan Modul 1.3 (Visi Guru Penggerak)

Program sekolah yang berdampak pada murid dapat dilakukan dengan pendekatan inkuiri apresiatif melalui langkah BAGJA. Tahapan BAGJA mengandung pendekatan kolaboratif dalam melakukan perubahan yang berbasis aset.

 

Kaitan Dengan Modul 1.4 (Budaya Positif)

Membiasakan komunikasi dua arah dan nilai-nilai Pendidikan karakter untuk mendukung terlaksananya program sekolah yang berdampak pada murid.

 

Kaitan Dengan Modul 2.1 (Pembelajaran Berdiferensiasi)

Program yang dibuat disesuaikan dengan minat belajar dan profil siswa yang beragam.

 

Kaitan Dengan Modul 2.2 (Pembelajaran Sosial Emosional)

Mengedepankan empati pada siswa dan memahami kondisinya.

 

Kaitan Dengan Modul 2.3 (Coaching)

Guru dapat menjadi coach yang mamandirikan siswa (coachee) dalam mengatasi masalahnya.

 

Kaitan Dengan Modul 3.1 (Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran)

Guru menjadi pengambilan keputusan yang bijaksana dan mengedepankan nilai kebaikan bersama dalam menjalankan program .

 

 

Kaitan Dengan Modul 3.2  (Pengelolaan Sumber Daya)

Program sekolah yang berdampak pada murid  bisa dilakukan dengan memaksimalkan sumber daya sekolah.

 

Kaitan dari semua materi dengan peran saya sebagai guru penggerak:

 

Materi yang saya dapat ini tentunya menambah wawasan saya sebagai guru agar berupaya turut mewujudkan merdeka belajar serta menuntun murid dalam mengoptimalkan minat dan bakatnya.

Materi yang saya dapatkan bisa membuat saya memahami cara memetakan aset sekolah, mengelola sumber daya, membuat program yang berpihak pada murid, mengambil keputusan yang bijak, menjadi coach bagi siswa, mendalami keterampilan sosial emosional dan memfasilitasi pembelajaran siswa sesuai keberagaman yang ada dalam diri mereka.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3.2.a.10. Aksi Nyata - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

 Judul Modul : Rancangan Aksi Nyata Mewujudkan Suasana Kelas yang Nyaman dan Menyenangkan

Nama Peserta : Atik Suparyati

Latar Belakang:

Untuk mewujudkan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk kegiatan pembelajaran tentu membutuhkan sentuhan dari penghuni kelas (murid) untuk mengelola lingkungan kelas sebagai aset fisik. Dengan lingkungan kelas yang disesuaikan sesuai dengan keinginan murid tentu akan menjadi pemicu kenyamanan murid selaku penghuninya.

Tujuan:

Menciptakan lingkungan kelas nyaman dan menyenangkan yang mendukung optimalnya proses pembelajaran berpihak pada murid.

Tolak Ukur:

1. Murid mampu menggali hal-hal yang disukai dan tidak dari lingkungan kelasnya

2. Murid mampu mengatur lingkungan kelas menjadi lebih menyenangkan untuk mendukung proses pembelajaran

3. Suasana kelas menjadi lebih nyaman

4. Proses pembelajaran menyenangkan dan berbihak pada murid

Linimasa Tindakan

1. Buat Pertanyaan

Minggu ke- 1

·         Menggali cita-cita dan harapan murid terhadap suasana/lingkungan kelas impian;

·         Melibatkan murid untuk menginventarisasi kekuatan dan potensi yang dimiliki.



2. Ambil Pelajaran

Minggu ke- 2

·  Meminta murid mengidentifikasi hal-hal yang disukai dan tidak disukai dari lingkungan kelasnya;

·   Meminta murid melihat contoh tata ruang kelas yang baik dan nyaman di media internet.

 


3. Gali Mimpi

Minggu ke- 2

·    Menanyakan pendapat kepada setiap murid tentang kondisi kelas yang menyenangkan bagi mereka;

·         Membuat rancangan pengaturan kelas



Jabarkan Rencana

Minggu ke- 3

·         Membuat capaian target yang realistis untuk setiap murid

·         Meminta murid merencanakan jadwal pengaturan ruang kelas

·         Membagi tugas murid dalam pengaturan lingkungan kelas.



5. Atur Eksekusi

Minggu ke- 4

·         Menyusun tim kerja

·         Menyepakati tenggang penyelesaian pekerjaan masing-masing tim



Dukungan yang Dibutuhkan

1. Alat kebersihan didapatkan melalui koordinasi dengan pihak sekolah (bagian sarpras). Alat kebersihan juga ditambah dengan gotong royong siswa

2. Memajang karya-karya terbaik dari hasil praktek siswa dan Uji kompetensi siswa di Rak Etalase.

3. Alat dan bahan praktek: Komputer,Printer,Design grafis,Kertas Poster-Poster untuk memperindah ruangan

Dukungan dari:

• Kepala Sekolah melalui komunikasi secara langsung.

• Rekan sejawat dalam komunitas praktisi melalui komunikasi intensif keterlibatan dalan proses pengaturan kelas.

Warga sekolah lainnya dengan cara komunikasi jika ada hal-hal penting lain yang dibutuhkan.

• Orang tua murid melalui komunikasi intensif untuk mendukung putra-putrinya mewujudkan suasana kelas impian.

• Murid selaku subjek pendidikan dengan cara menginformasikan pelaksanan kegiatan

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS